Friday, April 29, 2011

Re: [honda-tiger] OOT: Premium cuma ad di Indo dan 2 negara miskin

 

Pertanyaan mendasarnya Negara kita masuk kategori negara mana??? dibilang
miskin yang pake mobil mewah jutaan???dibilang negara berkembang (lama
banget berkembangnya sampe ketinggalan sama Malaysia, Vietnam dkk), dibilang
Negara Kaya, yang busung lapar masih banyak direport Pers

dan kalo mau jujur, orang yang pake kendaraan mewah pun masih rela ngantri
kalo Premium dibuka Pump nya....

Bangsa yang aneh

Pada 29 April 2011 11:23, <j_andi_p@yahoo.com> menulis:

> Inti nya msh banyak kendaraan bekas yg lebh dr 10th,, jadi ya msh pantas
> banyak premium, tinggal kita nya aja kalo sayang kndaraan ya pilih yg
> terbaik buat kendaraan.. Ya ga' bos :) hehhehee
> D' silver 97' Tigy :)
>
> -----Original Message-----
> From: yonasfabianw@yahoo.com
> Sender: honda-tiger@yahoogroups.com
> Date: Fri, 29 Apr 2011 02:36:17
> To: honda-tiger@yahoogroups.com<honda-tiger@yahoogroups.com>
> Reply-To: honda-tiger@yahoogroups.com
> Subject: Re: [honda-tiger] OOT: Premium cuma ad di Indo dan 2 negara miskin
>
> Pan indonesia masih masup kategori negara miskin bro....
>
> Yang lebih ane setuju mending di upgrade ke premium 90 karena mayoritas
> negara di asean sudah naek kelas ke oktan 90 kalo di paksa naek ke 92
> terlalu berat dgn pendapatan per kapita blum di katakan baek
> yonas fw / 814 / Semarang,Tangerang
> Sent from my NaZiBerry®smartphone
> Heill!!!!!!
>
> -----Original Message-----
> From: "Rahmat Arif Putra" <zealots_7@yahoo.com>
> Sender: honda-tiger@yahoogroups.com
> Date: Thu, 28 Apr 2011 14:18:08
> To: Honda-Tiger Forum<honda-tiger@yahoogroups.com>
> Reply-To: honda-tiger@yahoogroups.com
> Subject: [honda-tiger] OOT: Premium cuma ad di Indo dan 2 negara miskin
>
> Sumber dari detik.com, semoga berguna:
>
> "Bensin beroktan 88 atau jenis premium saat ini hanya digunakan di 3 negara
> saja. Penggunaan premium dihindari karena dampaknya tidak baik bagi
> lingkungan.
>
> Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo menegaskan, tidak mudah bagi
> pemerintah menghapus premium sebagai bahan bakar di Indonesia. Meski dari
> spesifikasinya, tinggal 3 negara di dunia yang masih menggunakan bahan bakar
> dengan oktan number 88.
>
> "Di dunia ini, tinggal 3 negara yang masih mempunyai bahan bakar oktan 88
> dan 2 negara itu merupakan negara yang kalau dibandingkan dengan Indonesia,
> termasuk miskin," kata Evita seperti dikutip dari situs Kementerian ESDM,
> Kamis (28/4/2011).
>
> Akan tetapi, Evita mengakui pemerintah melakukan evaluasi apakah Indonesia
> masih pantas memiliki bahan bakar premium yang beroktan 88. Evaluasi yang
> dilakukan tersebut, terkait dengan kemampuan kilang Pertamina menyediakan
> pertamax untuk seluruh SPBU, tanpa premium.
>
> "Itu sedang dievaluasi, Tidak semudah itu," tambahnya.
>
> Mengenai kemungkinan untuk menaikkan harga premium seiring dengan naiknya
> harga minyak dunia, Evita menjelaskan, hal itu belum bisa dilakukan. Banyak
> hal yang menjadi pertimbangan pemerintah, sebelum menaikkan harga premium.
> Meski demikian, pemerintah terus melakukan evaluasi mengenai hal ini.
>
> "Kita evaluasi 2 hari sekali. Setiap 2 hari sekali, kami bertemu antara
> Kementerian ESDM, Pertamina dan BPH Migas untuk rapat evaluasi harga bahan
> bakar," ungkap Evita.
>
> Seperti diketahui, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan pemerintah
> akan menghapus BBM jenis premium dan juga tidak akan memberikan subsidi
> untuk Pertamax. Kapan waktunya, masih sangat tergantung dengan koordinasi
> kementerian energi sumber daya mineral (ESDM) dan DPR.
>
> Ia menegaskan, ada dua prinsip terkait pembatasan BBM bersubisi. Pertama,
> premium secara bertahap yakni dihapus dari sisi subsidi maupun produknya di
> pasaran. Kedua, tidak akan memberikan subsidi untuk BBM jenis Pertamax yang
> selama ini sudah dijual sesuai tingkat keekonomiannya.
>
> "Kalau saya dua prinsip yang saya dijaga memang secara bertahap dan pasti
> yaitu premium itu harus hapus, keberadaan premium bertahap tapi pasti
> harusnya dihapus, hapus artinya tidak diteruskan, pertama kali subsidinya,
> kemudian produknya, kan oktannya juga kurang tinggi," katanya.
>
> Pihak Pertamina juga menyatakan siap untuk menghapus peredaran bensin
> premium. Jika ini sudah menjadi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah."
>
>
> The point is: Kita setuju utk beralih ke Oktan 92 (Pertamax) atau Oktan 96
> (P+)?
> Ane pribadi menjawab setuju, kalau itu sebagai dasar pertimbangan
> kestabilan negara ini, lbh baik subsidi dipakai utk hal konkret lain nya.
> Dari segi motor? Rasanya AHM maupun lainnya sudah harus mulai berpikir utk
> memproduksi infrastruktur yang mendukung, spt tanki yang memang di design
> untuk oktan tinggi jadi bukan bawaan pabrik memakai oktan 88 alias premium.
>
> Bagaimana dengan anda? Tentu lain pendapat.
>
> Salam,
> B6153SEN, Full of Box - Full of Light
>
>
> |YM : zealots_7|
> |Bb pin: 23B53FE4|
> |Powered by "Si Kuning" on my Delta White®|
>
> ------------------------------------
>
> -------------------------------------------------------
> HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
> -------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> -------------------------------------------------------
> HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
> -------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> -------------------------------------------------------
> HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
> -------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
-------------------------------------------------------
HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
-------------------------------------------------------
.

__,_._,___