Met pagi juga.maaf mau sharing dikit persoalan tilang.
pernah juga saya alami ,kejadian di pertigaan GOR bekasi,waktu itu rambu masih kuning belum merah,karena saya jalan lurus aras stasiun ,tiba 2 didepan dah ada 3 orang polisi yang memberhentikan motor
suruh serahkan SIM & STNK
Dan saya tanyakan kesalahan saya,katanya menyalahin aturan rambu lalin,
saya jawab lampu masih kuning,polisi bilang"itu pembelaan boleh saja tapi tetap tilang"
waduh..
trus pas saya ditilang dan nego2 .ada tabrakan didepan saya dan korban tergeletak.dan saya bilang ,"pak ada tabrakan tuh "polisi menjawab "dah biasa mas kemarin ada 3 kali malah ada yang meninggal lagi"
waduh,.. dalam pikirku ini aparat kok begini ,
akhir kata saya gak mau pusing
"dah pak saya ada uang(....) saya buru2 pak.
dan polisi jwab ya sudah hati2..
wah emang benar "maaf bukan menyinggung polisi" kok polisi sekarang sepertinya kejar setoran
trus "klo ada kasus begini bagaumana ya?
thanks
--- On Tue, 1/2/11, Bayu Raino <rein.bitez@gmail.com> wrote:
From: Bayu Raino <rein.bitez@gmail.com>
Subject: Re: [HORNET] tak ada rambu, tapi ditilang 500 ribu
To: Honda_Motor@yahoogroups.com
Cc: "RSA" <rsa-indonesia@googlegroups.com>
Date: Tuesday, 1 February, 2011, 11:30 AM
Tulis di berbagai media bro...
kebobrokan mereka sudah saatnya di sebarluaskan agar penyalahgunaan jabatan
tidak terjadi lagi
--
Ride Fast-Safe & Defensive
P Please consider the environment before printing this email
2011/2/1 gara <gara@gramedia-majalah.com>
>
>
> Tidak ada rambutetapditilang
>
> Pagi ini, 1 Februari 2011 sekitar pukul 10.00 WIB, aku dapat "bonus
> gede" dari Pak Polisi di Perempatan Permata Hijau. Bayangkan, tidak
> ada yang rambu yang aku langgar, tapi aku ditilang hingga Rp. 500 ribu
> (seperti yang tertera di surat tilang). Benar-benar sebuah bonus yang tidak
>
> terduga, walaupun tidak sebesar bonusnya GayusJ.
>
> Ceritanya begini:
>
> Seperti biasa, pagi hari berangkat dari rumah ke kantor dengan rute sbb:
> Pondok Pinang (Jl. Ciputat Raya) – Kebayoran Lama – lewat jalan
> kecil menuju Plasa Senayan- gedung DPR/ MPR (kantor istri) – arteri
> senayan- rawa simprug-permata hijau-jalan panjang (kantor).
>
> Pagi itu agak berbeda karena harus menjemput saudara di jalan rawa
> simprug-permata hijau – trus ke kanan (arteri permata hijau/ pondok
> indah) kembali ke rumah.
>
> Kejadiannya terjadi di perempatan Permata Hijau. Dari depan apartemen
> Permata Hijau, sebenarnya mau langsung belok ke kanan. Tapi ragu-ragu
> karena
>
> yang belok sedikit dan kulihat ada polisi sedang menghadapi sebuah truk
> pengangkut es krim (kalau gak salah), di dekat pos polisi (di perempatan
> itu
>
> memang ada pos polisi yang menurut penglihatanku selama ini hampir tidak
> pernah ada polisinya). Pikiranku: mungkin truk itu ke kanan dan ditilang.
>
> Alhasil aku terus saja melewati perempatan. Pas belokan puter balik pertama
>
> aku puter balik. Menjelang perempatan, aku ke kiri berniat langsung ke
> arteri. Eeh lhadalah… seorang polisi berpangkat briptu bernama
> Sucipto dari Patwal (seperti yang tertera dalam surat tilang)
> memberhentikan
>
> laju motorku.
>
> Motor berhenti, kupinggirkan. Tanpa basa-basi, Pak polisi meminta SIM dan
> STNK. Sedikit terbengong, aku tanya," Ada
> apa pak?"
>
> Jawabnya," Ini searah.
> Sudah serahkan SIM dan STNK trus ke pos!"
>
> Wah… baru tahu aku.
> Langsung motor aku standar samping. Saudaraku aku suruh menunggu. Sebelum
> ke
>
> pos, dengan insting jurnalistik, aku menuju sebentar ke perempatan, melihat
>
> rambu-rambu apa yang kira-kira aku langgar. Hemm… kok gak ada
> rambu-rambunya? Aku kucek-kucek mata…tetap aja yang ada hanya pohon
> dan lampu lalu lintas. Ada juga rambu kecil larangan memasang spanduk
> secara
>
> sembarangan di atas jembatan itu.
>
> Menuju pos, aku lihat Pak Cipto sudah bersma dua rekannya sedang menulis
> sesuatu di surat tilang. Langsung aku protes," Pak, rambu apa yang
> saya langgar? Gak ada rambu peringatan searah!"
>
> "Ada di sana, di dekat
> rel kereta. Ini aturannya sudah dua tahun!" jawabnya.
>
> "Lho, kalau di dekat
> rel kereta berarti ya nggak kelihatan dari sini. Itu berarti sesudah
> perempatan. Sebelum perempatan kan gak ada!" ujarku tak mau kalah.
>
> "Yang di sini sudah
> hilang diambil pemulung," ujarnya lagi sambil acuh tak acuh.
>
> Aku terus protes karena
> merasa gak bersalah. Mungkin karena gemas, ia menyerahkan surat tilang
> warna
>
> merah dengan kasar.
>
> Aku lihat sebentar. Aku lalu
> minta ganti yang biru.
>
> Eh.. Pak Polisi itu malah
> terlihat marah. Dengan suara keras ia mengancam," Ya sudah sini. Nanti
> kamu tidak boleh ambil yang merah lagi!" katanya sambil menanyakan
> kantor BRI yang ditunjuk untuk slip biru, kepada dua kawannya.
>
> Dia menuliskan angka rupiah
> di surat tilang…Rp 500 ribu!!!
>
> Waduuuhhh… ini kan
> denda maksimal. Tentu saja aku protes. Apa-apaan ini. Nggak ada rambu yang
> kulanggar tapi dendanya maksimal.
>
> Namun sia-sia protes, karena aku malah dikeroyok secara kata-kata dan
> dituduh mempermainkan petugas. Malah secara tersirat, salah satu petugas
> menantang adu fisik. "Saya capek dengan orang-orang seperti kamu. Kita
> ini capek bertugas di lapangan!" ujar salah satu teman Pak Cip.
>
> Apa-apa-an ini?? bukankah sebagai warga negara yang taat bayar pajak,
> berhak
>
> mendapat perlakuakn yang semestinya sesuai hak dan kewajiban warga negara??
>
> Dengan sedikit dongkol,aku ngeloyor pergi.
> Namun dalam hati aku berencana menyelidikinya lagi. Setelah mengantar
> saudara ke rumah, aku berangkat lagi menyusuri rute semula.
>
> Mulai dari awal jalan Permata Hijau (dari arah apartemen Permata Hijau) aku
>
> potret jalan dan rambu-rambu yang ada. Sampai dengan putaran pertama yang
> bermasalah tadi, tidak aku temukan rambu perintah searah di jam tertentu.
> Maju lagi, ada satu putaran balik lagi, tetap tidak ada rambunya.
>
> Baru putaran balik setelahnya (bentuknya perempatan) ada rambunya. Rambunya
>
> bergambar panah putih dasarnya biru, menghadap ke atas. Di bawahnya ada
> tulisan 06.00-10.00 kecuali hari libur.
>
> Kalau melihat hal ini, berarti di putaran pertama dan ke dua harusnya
> rambunya tidak berlaku. Karena memang tidak ada rambunya.
>
> Kalau ada orang dari arah apartemen Permata
> Hijau dan ingin berputar di putaran pertama dan kedua, bagaimana ia bisa
> mengetahui adanya rambu yang di putaran ke tiga itu? (jaraknya sekitar 200
> meter dari putaran kedua atau 300 meter dari putaran pertama dan jalannya
> melengkung/ tidak lurus).
>
> Kalau aturan itu memang ada, mungkin yang tahu hanya orang-orang di situ
> atau orang-orang yang biasa lewat di situ. Lalu bagaimana dengan orang yang
>
> tidak biasa lewat? Bukankah itu jalan umum, yang lewat banyak orang kan?
> Bagaimana pertanggungjawaban Polri, Dinas PU dan LLAJR kok ada rambu yang
> hilang tak diganti?? Kalau ada orang yang tertilang, bukankah seharusnya
> dia
>
> tidak bersalah karena tidak ada rambunya??
>
> Kalau aturan itu tidak ada, mengapa Pak Cip yang polisi itu tetap menilang,
>
> bahkan dengan arogan dan marah-marah? Bukankah Pak Kapolda sudah
> mengingatkan polantas di jajaran Polda Metro Jaya untuk mengedepankan
> langkah preventif daripada penindakan/ tilang?? Apalagi ini memang tidak
> ada
>
> rambu-rambunya sama sekali.
>
> Jadi kepikiran: "Apakah sinyalemen yang ditulis seorang pembaca Kompas
> beberapa waktu lalu, bahwa polisi lalu lintas dibebani jatah tiap hari
> harus
>
> menilang dengan jumlah tertentu, itu benar adanya?? "
>
> Jika sinyalemen ini terbukti, alangkah menyedihkannya kepolisian kita??
> Apakah kita perlu mengumpulkan uang koin untuk membantu keuangan polri,
> sehingga tidak semena-mena menilang pengendara di jalan?? Semoga saja tidak
>
> ya…karena kita toh tetap cinta Polri (yang bersih tentunya).
>
> Sekarang aku cuma bisa menunggu tanggal 11 Februari 2011 untuk ikut sidang
> di Pengadilan Jakarta Selatan. Walau memegang slip biru, aku tidak berniat
> membayar lewat BRI. Karena kasusnya tidak bisa aku terima dan dendanya
> sangat besar bagiku.
>
> Bagi teman-teman yang mau menyebarkan uneg-uneg dan keluhanku ini, silahkan
>
> saja. Harapannya agar tidak jatuh lagi korban-korban yang lain.
>
> Kalau ada teman-teman yang mau dan bisa membantu menyelesaikan masalah ini,
>
> aku sangat hargai dan harapkan bantuannya.
>
> Bersama ini aku sertakan juga foto-foto situasi jalan dan rambu-rambunya
> yang aku potret setelah kejadian (bisa dilihat tanggalnya di bagian
> data).
>
> Akhirnya, semoga teman-teman tidak bosan membacanya.
>
> Salam, Gatot R.
> (gara@gramedia-majalah.com <gara%40gramedia-majalah.com>).***
>
> <font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size=1>Visit our websites : <a
> href="http://www.duniasoccer.com">duniasoccer.com</a> <a href="
> http://hai-online.com">www.hai-online.com</a> <a href="
> http://www.ideaonline.co.id">ideaonline.co.id</a> <a href="
> http://www.nationalgeographic.co.id">nationalgeographic.co.id</a> <a
> href="http://www.otomotifnet.com">otomotifnet.com</a> <a href="
> http://www.tabloidnova.com">tabloidnova.com</a> <a href="
> http://motionradiofm.com">Motion Radio</a> <a href=http://www.chip.co.id>
> www.chip.co.id</a> <a href="http://www.motorplus-online.com">MotorPlus
> Online</a> - <a href="http://www.infokomputer.com"> Info Komputer </a> -
> <a href="http://www.tabloidpcplus.com"> Tabloid PC Plus </a> - <a href="
> http://www.tabloidsinyal.com"> Tabloid Sinyal </a>
> Communicate with other people : <a href="http://www.duniasoccer.com/forum
> ">duniasoccer.com/forum</a> <a href="http://www.hai-online.com/forum">
> hai-online.com/forum</a> <a href="http://www.ideaonline.co.id">
> ideaonline.co.id/forum</a> <a href="http://www.otomotifnet.com/otoforum">
> otomotifnet.com/otoforum</a> <a href="http://www.tabloidnova.com/forum">
> tabloidnova.com/forum</a><br>Published by : Magazine Division - Kompas
> Gramedia <br> Jalan Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, JAKARTA,
> INDONESIA 11530 <BR>Latitude: -6.194481 ( 6°11'40.22" S ), Longitude:
> 106.768293 ( 106°46'6.60" E)
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
Terima Kasih anda telah ikut serta di dalam Milis ini.
*********************************************
Kalau ingin me-reply, mohon pesan yang tidak di perlukan dan sudah panjang di hapus agar message tidak terlalu panjang
Jangan mem-posting message yang tidak ada Hubungannnya dengan Milis ini, SPAM Mail, Junk Mail, SARA.
Tolong Kerjasamanya...
*********************************************
Terima Kasih,
Moderator TeamYahoo! Groups Links
[Non-text portions of this message have been removed]
*********************************************
Kalau ingin me-reply, mohon pesan yang tidak di perlukan dan sudah panjang di hapus agar message tidak terlalu panjang
Jangan mem-posting message yang tidak ada Hubungannnya dengan Milis ini, SPAM Mail, Junk Mail, SARA.
Tolong Kerjasamanya...
*********************************************
Terima Kasih,
Moderator Team