Friday, July 29, 2011

Re: [honda-tiger] travel notes : touring pertama di lereng alpen

RR nya mantaaab om.

" In God We Trust, In Tiger We Ride "

-----Original Message-----
From: Krisna Diantha Akassa <krisnadiantha@gmail.com>
Sender: honda-tiger@yahoogroups.com
Date: Thu, 28 Jul 2011 12:44:07
To: <honda-tiger@yahoogroups.com>
Reply-To: honda-tiger@yahoogroups.com
Subject: [honda-tiger] travel notes : touring pertama di lereng alpen

1818, James Holman, seorang marinir Inggris, dipensiunkan karena matanya
tiba tiba buta. Beberapa bulan kemudian, James memutuskan keliling dunia. Tak
ada yang bisa dilihatnya, tak satupun bahasa asing, selain Inggris, yang
dikuasainya. "Memang tak banyak yang bisa dilihat," tulisnya dalam *The
Narrative of a Journey through France. *Bagaimana *The Blind Traveller* ini
menikmati perjalanannya? "Semua, yang ingin saya ketahui, saya rasakan
dengan hidung dan telinga. Juga saya rabah, kalau perlu," imbuhnya.



Resep yang sama agaknya pas untuk menikmati pegunungan Alpen, yang dua
pertiga wilayahnya menguasai Swiss. Bermobil menyusuri tebing gunung paling
perkasa di Eropa ini, sudah biasa kami lakukan, bahkan bersama dua anak anak
balita kami. Jalan kaki apalagi, hampir saban musim panas kami menyusuri
lereng yang satu ke lembah hijau lainnya. Naik motor? Agaknya hal baru,
bahkan boleh dibilang pertama kali.



Semangat Holman, yang nekad menggunakan kendaraan umum kendati matanya buta,
membuat saya „berani" solo touring dengan moge ke salah satu pass di lereng
Alpen. Cuaca yang mendung, jalanan yang masih basah karena rembesan air
gunung, dan ini yang penting : saya belum bisa menikung dengan sempurna,
sementara jalur gunung Alpen, selalu penuh tikungan yang mengular. Di depan
pintu rumah, di kaki Gunung Pilatus, Kriens, Swiss Tengah, wajah istri saya
memendarkan kekhawatiran, sebelum berangkat kerja. „Hati-hati saja,"
katanya, seraya mengayuh sepeda elektronik menuju kantornya.

Saya terbiasa tidak menggunakan sarung tangan di Jakarta. Di Swiss, agaknya,
wajib menggunakannya. Pada kilometer ke 20, tepatnya di desa Wohlusen,
tangan ini gemetar, bahkan terasa kaku untuk digerakkan. Kupinggirkan si
Honda merah ini. Mau tak mau, kusarungkan sarung tangan untuk main ski.
Meski terasa cengkeraman ke gas, tarikan rem dan kopling terasa tebal, terus
saja kulajukan mesin dua silinder ini dalam kecepatan terukur : kalau pas 60
km per jam ya 60, kalau harus 80 km per jam ya ditancap sampai 80.

Barulah ketika masuk pegunungan, tak ada lagi aksi mengikuti kecepatan yang
disarankan. Jalanan yang basah akibat rembesan air gunung, membuat saya
gemetar memacu di tingkungan. Kanan kiri tebing batu cadas, jurang mengangah
dalam jarak 1 meteran, siap menelan pengemudi yang belum begitu menguasai
pegunungan alpen. Grogi ini membuat motor hanya melaju antara 30 km hingga
40 km saja. alon alon waton slamet met met met met, begitu komat kamit saya
sejak dari tikungan pertama.

Sampai di Sörenberg, desa turisme sebelum mausk Glaubenbielen pass, saya
minggir. Memelototi peta, menentramkan hati. Tak sampai lima menitan, dalam
kecepatan terukur, antara 60 dan 80 km per jam, solo touring ini berjalan
mulus. Barulah ketika masuk jalan ular tidur, saya hanya berani 40 km per
jam. Jalur ini, di peta itu, disebut panorama strasse alias street view,
yang pemandangannya luar biasa. Lembah landai, padang rumput, pucuk pucuk
alpen atau hijau gelap hutan pinus. Danau Sarnen juga terlihat seucil dari
ketinggian 1600 meter ini. Tepat di pucuk pass ini, saya ngasoh,
melempengkan lutut dan melenggangkan tekanan di bokong, sambil tetap was
was, karena jalur ular tidur lagi, bisa kelok sepuluh atau lebih, terlihat
di depan mata. Hanya kali ini waktunya turun, bukan naik lagi.

Tapi saya memiliki kemajuan sedikit, si Honda bisa melaju 40 hingga 50 km
per jam. Pada belokan tajam tetap ngesot. Biker dari arah berlawanan yang
melambaikan tangan, tidak mampu saya balas, karena konsentrasi penuh pada
aspal basah di depan. Syukurlah, bukan hari libur, tak banyak kendaraan
lewat.

Lambat laun akhirnya saya mampu membalas lambaian tangan salam khas biker
Swiss. Bahkan ketika Pos Auto, bus besar berada di depan mata, yang hanya
menyisahkan ruas jalan 75 cm-an, saya bisa selamat melewatinya. Kalau
kesenggol, alamat akan ngglundung di padang rumput milik petani desa Giswil.
Bisa jadi akan tersangkut di pohon cerry atau apel.

Saya tak bisa, atau belum, menikmati perjalanan ini ketika mulai masuk
jalur nggunung , saking deg degannya, saking groginya. Meski pernah naik ke
jalur sama, tapi dengan mobil roda empat , rasanya lain :-) Bersama motor,
yang belum saya kuasai penuh manuvernya, sama seperti minum adrenalin satu
botol. Udara segar pegunungan, elang liar yang memutar di atas kepala, atau
kelinci yang terpental pental berlari terkagetkan suara mesin si merah,
menjadi hiburan yang sulit dilupakan.

Barulah ketika mulai masuk desa Giswil, ketika jalanan agak landai, mulai
tidak lagi mengular, saya menikmati betul solo touring ini. Dari Giswil ke
Sarnen disuguhkan bening biru danau Sarnen di sebelah kiri. Saya menoleh
agak lama di sebuah bangunan bercat merah, dimana dulu saya setahun bekerja
disana. Adakah orang orang gila yang dulu saya rawat disana masih semua
hidup?

Masuk desa Hergiswil disambut danau paling indah di Swiss, Danau
Lucerne. Meskipun
hanya boleh melaju paling banter 50 km per jam, saya merasa menjadi laki
laki paling pemberani di dunia. Di pintu rumah di Kriens, di bawah kaki
Gunung Pilatus, saya parkir Honda merah ini. Terima kasih James Holman. "I
am a Higway Star," sebuah sms yang berjudul sama lagu Deep Purple itu saya
kirimkan ke istri saya.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

-------------------------------------------------------
HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
-------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links



------------------------------------

-------------------------------------------------------
HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
-------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/honda-tiger/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/honda-tiger/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
honda-tiger-digest@yahoogroups.com
honda-tiger-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
honda-tiger-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/