Sunday, September 4, 2011

Re: [honda-tiger] tinggi gunung seribu janji : passo san gottardo ( 1 )

salam kenal juga,
om jj itu pernah saya ketemu di bern
dan sempat wawancara
kemarin saya lihat bukunya, namun hanya baca sebentar

Pada 2 September 2011 12:00, <ariefprasetyo@yahoo.com> menulis:

> Assww HTMLers,
> Salam hormat,
>
> Salam takzim Oom Krisna Diantha Akassa,
> Sungguh, sampai titik ini, saya semakin terbuka lebar jendela wawasan
> dikepala saya, bahwa milis ( Mailing List ), akhirnya pula, dapat disebutkan
> sebagai "TOOLS" atas sebuah karya sastra.
>
> Dan, apa-apa yang sudah Oom Krisna sampaiken selama ini dapat disebutkan
> sebagai sebuah karya sastra anak bangsa, yang sangat bernilai.
> Sebuah karya sastra yang di"compose" diatas motor.
> Dan hebatnya lagi; milis kita tercinta ini sebagai "pintu"nya.
> Tetap terus berkarya Oom Krisna.
> Semoga kelak dapat dituangkan kedalam sebuah buku.
> Seperti karyanya Kang JJ, dalam buku WIND RIDERnya, sebuah karya sastra
> tentang solo-touring keliling dunia.
>
> Moga-moga, ada temen-temen lain yang mau sharing kisah touringnya yang
> pasti gak kalah menarik.
> *inget kisah tandem-touringnya Oom Ikbal & Oom Fajar Rodex beberapa waktu
> lalu, ke Jogja. Mulai dari tikum depan Univ Pancasila Jam 05.00 subuh sampai
> berangkat ke Yogya CMIIW*
>
> Matur suwun,
> Salam hangat Idul Fitri 1432H,
> Wassalam,
> arief p
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: Krisna Diantha Akassa <krisnadiantha@gmail.com>
> Sender: honda-tiger@yahoogroups.com
> Date: Thu, 1 Sep 2011 23:10:11
> To: <honda-tiger@yahoogroups.com>
> Reply-To: honda-tiger@yahoogroups.com
> Subject: [honda-tiger] tinggi gunung seribu janji : passo san gottardo ( 1
> )
>
> http://www.facebook.com/note.php?created&&note_id=10150266966372060
>
> BUAH apel berjatuhan di Seelisberg, desa mungil yang menempel di tebing
> gunung Alpen. Berbeda dengan Isaac Newton yang kegirangan karena menetaskan
> hukum gravitasi, saya, biker yang letih ini, memilih menyingkir dari pohon
> rindang namun tak dihiraukan pemiliknya itu. Kendati tak sedahsyat jika
> kejatuhan buah kelapa, apel apel ranum sebesar genggaman itu, cukup
> mengusik
> rehat siang yang baru saja di mulai.
>
>
>
> Saya terdampar di Seelisberg, seperti umumnya orang Indonesia, karena bebal
> membaca peta. Alih – alih menghindari jalan tol, begitu ada palang hijau
> menunjukkan nama desa ini, saya langsung mengarahkan Honda merah ini ke
> Seelisberg. Jalanan aspal mulus, meski belok kanan, belok kiri, kanan, kiri
> dan kanan lagi, begitulah seterusnya jalan gunung di Swiss, saya yakin
> pasti
> akan menembus ke Altdorf, desa terakhir sebelum memulai menuju Passo dell
> San Gottardo, tujuan akhir perjalanan ini. Tapi, itu tadi, pada akhirnya,
> saya menumbuk pelabuhan kecil. Jika tidak nunut kapal uap, ya nyemplung ke
> Danau Lucerne. Saya memilih balik kucing, dan menemukan kerindangan pohon
> apel untuk meluruskan dengkul, meskipun hanya beberapa menit.
>
>
>
> Seelisberg, meski masuk gang buntuh, paling tidak, juga menjadi salah satu
> riding high ideal untuk biker Swiss. Sebuah resto kecil, dimana berandanya
> menghadap langsung kebeningan Danau Lucerne, menempelkan papan kecil
> bertuliskan
> Töff Treff jeden Freitag, tempat pertemuan biker saban Jumat. Karena saya
> datang pas Kamis, tak satupun biker menguasai beranda itu. Saya pesan
> Rivella, minuman khas Swiss yang dibuat dari serum susu sapi, membolak –
> balik peta khusus kaum rider, seorang diri. Ada danau kecil di desa ini,
> namun memang terlihat tak ada jalan tembus, kecuali nyemplung ke danau.
> „Atau naik kapal," kata si mbak yang mengantarkan minuman dingin manis itu.
> „Biasanya banyak yang balik," imbuhnya.
>
>
>
> Saya juga balik kucing, kembali menelusuri jalan aspal sempit, naik turun,
> belok kanan, belok kiri. Mau tak mau, akhirnya masuk jalan tol, menuju
> Altdorf, gerbang terakhir untuk masuk ke arah Passo dell San Gottardo.
>
>
>
> Altdorf hanya desa kecil, Bojong Gede malah lebih besar. Tapi desa ini
> adalah ibu kota provinsi Uri, meski penduduknya cuma 8000-an orang. Tidak
> sekali saya masuk desa ini, tapi semuanya dengan mobil, bersama Angela, dan
> dua buah hati, Hannahwati dan juga Tizian Timur. Ada gereja tua, jalanan
> berbatu, dan toko toko kecil yang menjelang siang menutup pintunya.
> „Penjaganya kann perlu istirahat, perlu makan," kata Angela, suatu kali.
> Ah,
> Swiss, manusianya terlalu dilindungi. Kerja sehari tak boleh lebih dari 8,5
> jam. Sabtu, toko toko itu hanya buka sampai jam empat sore. Minggu, sepi
> kayak kuburan, semua toko tutup total.
>
>
>
> Altdorf termasuk salah satu desa legenda di Swiss. Konon, William Tell,
> Robinhood-nya Swiss, lahir di desa ini. Kendati cuma kisah fiksi sebuah
> novel, orang orang Swiss yang nasionalis, percaya bahwa William Tell benar
> adanya. Ia pemanah ulung, pelayar yang tangkas menangkap arah angin, dan
> tentu saja pengusir penjajah dari Austria. Tell bisa memanah sebuah apel
> yang diletakkan di atas kepala anaknya.
>
>
>
> Provinsi Uri pula, salah satu provinsi yang memelopori berdirinya
> Konferderasi Swiss, bersama provinsi Schwyz dan Obwalden, tujuh ratus tahun
> silam. Jika provinsi lain, Jenewa atau Basel, cenderung liberal, Uri
> termasuk konservatif. Saban ada referendum yang agak agak liberal, Uri and
> co selalu menjegalnya, meski kadang keok juga.
>
>
>
> Altdorf seperti daging dalam sandwich. Kanan kiri cadas keras, ia berada di
> tengah tengah kepungan itu. Makin masuk ke jalur Passo dell San Gottardo,
> kepungan cadas itu makin rapat, bahkan kadang hanya menyisahkan serusa
> jalan
> yang melipir diiringi sungai kecil yang sejajar.
>
>
>
> Saya memilih jalur ini, jalur menuju San Gottardo, karena inilah jalan yang
> paling fenomental di Swiss. Tingkat kesulitannya sih tak sesulit jalur
> lain,
> tapi inilah jalan yang menghubungkan Swiss Tengah dan Italia. Kekaisaran
> Romawi, jika ingin menaklukkan Swiss, mau tak mau, harus menembus jalan
> ini.
> Sejarah mencatat, jalur San Gottardo sudah ada sejak abad pertengahan, 1200
> masehi, ketika mesin motor belum ditemukan. Jika tidak berjalan kaki, ya
> naik kuda. Kecelakaan adalah keseharian. Kematian seperti halnya kebutuhan
> akan makan, bisa tiga kali sehari, bisa kurang, kadang lebih.
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> -------------------------------------------------------
> HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
> -------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> -------------------------------------------------------
> HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
> -------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

-------------------------------------------------------
HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
-------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/honda-tiger/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/honda-tiger/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
honda-tiger-digest@yahoogroups.com
honda-tiger-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
honda-tiger-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/