Wednesday, September 7, 2011

[MiLYS] Buat yang melintas Prov.Jambi

 

copas dari blog jambi independent....


barangkali bermanfaat buat tim napak tilas 0 km......

Api Lalap 1.400 Ha Hutan Gambut PDF Cetak E-mail
 DIBACA: 160 KALI.
Jambi Timur
DITULIS OLEH PIA/HEN/FES/MAR   
SELASA, 06 SEPTEMBER 2011 11:41
Kebakaran Lahan dan Hutan Makin Meluas dan Sulit Dikendalikan

MUARASABAK - Kebakaran lahan dan hutan di Jambi terus meluas dan makin sulit dikendalikan. Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Provinsi, kebakaran lahan dan hutan terjadi di beberapa titik. Yakni di Muarojambi, Tanjab Timur dan Bungo. Di Muarojambi, luas hutan yang terbakar mencapai 185 hektare dan lahan perkebunan 170 hektare. Rinciannya, di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) di Sponjen 80 hektare dan perkebunan sawit 50 hektare. Kemudian, di Sungaigelam 90 hektare, perkebunan kelapa sawit 60 hektare dan di kawasan Jembatan Aurduri II, Desa Danau Lamo lebih dari 60 hektare lahan milik masyarakat yang terbakar. Sementara di Bungo tercatat 15 hektare hutan sudah dilalap api. Saat ini api juga dilaporkan tengah melahap hutan gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tanjabtim, kebakaran di Tanjabtim berpusat di Hutan Lindung Gambut (HLG).

Areal yang terbakar seluas 1.400 hektare, terletak di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Berbak, Blok N, Desa Rawasari, Kecamatan Dendang Desa Koto Kandis dan sebagian lainnya di Kecamatan Rantau Rasau. "Areal hutan gambut itu terletak dalam satu hamparan," jelas Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tanjabtim Riko Yudawirja, kemarin (5/9).

Selain hutan gambut, api juga mulai merembet ke lahan perkebunan milik warga. Menurut laporan dari perwakilan salah seorang warga, M. Ali (43), api mulai menjalar ke kebun mereka sejak hari kedua Idul Fitri, Kamis (1/9) lalu. Sumber api bermula dari wilayah perbatasan Muarojambi yang telah lebih dulu terbakar.

Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola Zulkifli mengatakan, pemkab telah siap kapanpun melakukan evakuasi. "Jika diperlukan. Kepada semua camat, lurah dan kepala desa sudah diminta untuk siaga mengantisipasi agar tidak menimbulkan keresahan warga," tegas Zola.

Disamping itu, guna mengantisipasi munculnya penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat kabut asap yang dihasilkan kebakaran lahan, Zumi Zola melalui Wakil Bupati Ambo Tang, memerintahkan agar seluruh puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) yang berada di sekitar lokasi kebakaran siaga 24 jam sejak hari ini. Zumi Zola juga meminta kepada Dinas Kesehatan menyediakan obat-obatan dan perlengkapan tanggap darurat lainnya dan harus dipastikan tersedia.

Wakil Bupati Ambo Tang mengatakan bahwa pemkab sudah meminta bantuan peralatan pemadam dari Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Manggala Agni dan sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah Tanjung Jabung Timur untuk turut membantu pemadaman api. "Tim penanggulangan bencana langsung saya pimpin bersama Kapolres Tanjabtim AKBP Budi Wasono menjinakkan api di lokasi kebakaran lahan," ujarnya.

Petugas Posko Pengendalian Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Sucipto mengatakan, yang paling berbahaya adalah kebakaran hutan di kawasan gambut, karena sulit sekali untuk dipadamkan. Ini yang mengeluarkan asap dalam waktu lama dan terus menerus.

Menurut dia, kebakaran hutan yang potensi paling berbahaya adalah di kawasan Jambi Wilayah Timur yaitu Muarojambi, Tanjabtim dan Tanjabbar. "Kalau kebakaran hutan di wilayah barat, Bungo misalnya bila sudah diatasi ya sudah, tidak demikian bila lahan gambut," terangnya.

Sedangkan data titik panas atau hot spot di Provinsi Jambi, Minggu (4/9) lalu, hanya lima titik. Yaitu tiga titik di Tanjabbar dan dua titik di Tanjabtim. Sedangkan total hot spot di Provinsi Jambi sampai September ada 961 titik. Jumlah ini jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan provinsi tetangga, seperti Riau yang mencapai 2.882 titik dan Sumsel 2.374 titik.

Terkait kebakaran lahan dan hutan ini, Asisten II Setda Provinsi Jambi Havis Husaini, yang merupakan ketua harian pusat Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Pusdalkarlahut) Provinsi Jambi mengatakan, akan memfokuskan pada upaya pemadaman kebakaran lahan gambut yang terjadi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Senami dan kawasan Sungaigelam.

"Kita tambah tim Manggala Agni untuk bantu pemadaman di sana. Kemudian di beberapa wilayah lain, seperti di Dendang yang berupa lahan perkebunan masyarakat dan juga perusahaan swasta. Kita minta mereka bantu memadamkan, karena itu merupakan tanggung jawabnya. Jangan seenaknya sendiri dan tidak mau terlibat pemadaman," tegas Havis usai rapat soal kebakaran hutan bersama instansi terkait, kemarin.

Selain itu, dia juga sudah membuat maklumat atau imbauan agar tidak dilakukan pembakaran lahan dan hutan. Maklumat itu sudah dikirim ke bupati/wali kota se-Provinsi Jambi.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi mengatakan, kebakaran hutan di lahan gambut sudah teratasi oleh Tim Manggala Agni dan Dishut. Sehingga saat ini muncul asap. "Kita sudah tambah tim pemadam dan juga peralatan di wilayah Sungaigelam. Kita targetkan dalam dua hari ini api sudah padam," ujarnya.

Informasi teranyar, kebakaran lahan juga terjadi di area perkantoran Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo. Untungnya, kebakaran tersebut tidak meluas, petugas langsung sigap mematikan api tersebut.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kesbangpol Linmas Bungo Suprianto belum mengetahui secara persis penyebab kebakaran lahan tersebut. Akan tetapi, pihaknya mengimbau kepada semua masyarakat, selama musim kemarau ini, potensi rawan kebakaran sangat tinggi.

"Masyarakat untuk waspada selalu dengan setiap pembakaran, termasuk membakar lahan dan sampah-sampah. Kalau bisa kita hindari membakar-bakar. Sampah lebih baik dikubur saja, lebih aman," sebutnya di sela-sela memadamkan api kebakaran lahan di areal perkantoran pemerintah Kecamatan Rimbo Tengah.

Jika Udara Terus Memburuk, Sekolah Diliburkan

Kebakaran lahan dan hutan yang semakin parah menyebabkan kabut asap di beberapa wilayah dalam Provinsi Jambi makin tebal. Di Kota Jambi misalnya, kualitas udara terus memburuk. Bahkan nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukan angka semakin tinggi pada pagi hari. Demikian juga di Muarojambi, nilai ISPU malah lebih buruk dari Kota Jambi.

Data dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi memperlihatkan, nilai ISPU di Kota Jambi dari Pukul 01.00 dini hari antara 112-121. Angka ISPU pada malam hari dan pagi hari jauh lebih tinggi dibandingkan pada siang hari. Pada pukul 01.00 dini hari saja ISPU tercatat 121 dan turun menjadi 119 pada pukul 06.00 pagi.

Kemudian, pukul 07.00 ISPU menjadi 117, pukul 08.00 ISPU turun lagi menjadi 115. Semakin siang ISPU semakin turun. Pada pukul 12.00 menjadi 110 dan pada pukul 13.00 menjadi 108.

Sementara itu, di Muarojambi, ISPU mencapai angka 152. "Kalau di kabupaten lain, kita tidak memiliki fasilitasnya. Jadi baru bisa di Kota Jambi dan Muarojambi," kata Kabid Sarana Fisik dan Pemantauan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Sumardi kemarin.

Dia memperkirakan, buruknya kondisi uadara di Muarojambi disebabkan daerah tersebut lebih dekat dengan sumber kebakaran yang menghasilkan asap. Sumardi mengatakan, naiknya kategori tidak sehat udara ini mulai tanggal 4 September. Sebelumnya masih tercatat dalam kategori sedang.

"Dengan kualitas udara ada saat ini sudah merugikan manusia ataupun hewan yang sensitif maupun menimbulkan kerusakan pada tumbuhan. Ini juga merusak nilai estetika pada manusia terutama pada jarak pandang dan kesehatan," terangnya.

Sementara itu, dari Tanjab Timur dilaporkan, jika kondisi udara terus memburuk, pemkab berencana meliburkan sekolah. "Jika memang terpaksa kita liburkan apa boleh buat. Ini juga demi menjaga agar siswa kita tidak terganggu kesehatannya," kata Bupati Tanjabtim Zumi Zola yang dihubungi malam tadi.

Saat ini kabut asap dan jelaga (abu kebakaran) memang sudah sampai ke daerah sekitar perkantoran pemkab di Bukit Menderang, Muarasabak Barat. Sekitar pukul 18.00 kemarin, Kelurahan Talangbabat telah diserang abu jelaga.

Suryani (30), warga Talangbabat mengaku terpaksa menutup pintu rumahnya sepanjang hari kemarin agar anak-anaknya tidak main ke jalan. "Banyak asap dan sampah daun terbakar," katanya.

Terpisah, Prakirawan dari Badan Meteorologi Klimatolagi dan Geofisika (BMKG) Jambi Kurnianingsih mengatakan, dari direktori sebaran asap memang berbeda dengan malam hari. Ini dikarenakan kecenderungan angin bergerak dari arah timur. Sehingga akumulasi dan konsentarsi asap terkumpul di Provinsi Jambi. "Sedangkan pada pagi dan siang hari angin bergerak dari selatan menuju utara. Ini membuat bergerak ke arah perairan Laut Cina Selatan dan berkurang," terangnya.

Sedangkan untuk jarak pandang saat ini, diakui pada pagi hari lebih pendek dibandingkan siang hari. Pada pukul 07.00 jarak pandang tercatat hanya 500 meter, pukul 07.05 menjadi 700 meter dan pukul 08.00 naik menjadi 1.000 meter. Mulai pukul 08.30 jarak pandang terus naik 1.200 meter, pukul 09.00 menjadi 1.700 meter dan pukul 10.00 menjadi 3.000 meter. Sedangkan pukul 11.00 hingga pukul 14.00 jarak pandang 5.000 meter. (pia/hen/fes/mar)


__._,_.___
Recent Activity:
Mari kita ramaikan forum http://forum.milys.or.id

===================================================
Biasakanlah hapus pesan-pesan yang tidak perlu
SAVE the limited BANDWITH PLEASE..!
===================================================

- Sampaikan kritik & saran ke milys@googlegroups.com
- Untuk ber-OOT silahkan join milist GeLYS kami. Ajukan permintaan pada saat Kopdar kepada pengurus MiLYS. Syarat & ketentuan berlaku.

======================================================================
.:::Ride Safely & Respect Others:::.
Safety Riding: All day long main lamps ON & wear only SNI helmets
======================================================================

MARKETPLACE
A bad score is 598. A bad idea is not checking yours, at freecreditscore.com.

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___