Thursday, April 7, 2011

Re: [honda-tiger] [HTML-Tangerang-SAWARNA] Ride Report Touring Napak Tilas

 

Yg survey itu Bro Pey sama Bro Ivan..

-R-

-----Original Message-----
From: ear fan <zackho1977@yahoo.com>
Sender: honda-tiger@yahoogroups.com
Date: Thu, 7 Apr 2011 16:37:18
To: <honda-tiger@yahoogroups.com>
Reply-To: honda-tiger@yahoogroups.com
Subject: Re: [honda-tiger] [HTML-Tangerang-SAWARNA] Ride Report Touring Napak Tilas

mantabs reviewnya bro.....btw ini bro yang ketemu di sawarna lagi survey ya ??? soalnya ane ketemu 2 bro dari tangerang lagi survey....hehehe

jembatannya mantabs ya bro....


--- On Thu, 4/7/11, ..:: nizar ::.. <nizartop@gmail.com> wrote:

From: ..:: nizar ::.. <nizartop@gmail.com>
Subject: [honda-tiger] [HTML-Tangerang-SAWARNA] Ride Report Touring Napak Tilas
To: honda-tiger@yahoogroups.com
Date: Thursday, April 7, 2011, 1:18 PM

*Hari pertama, 2 April 2011*


Suasana subuh (2/4/11) perlahan pudar ketika sinar matahari mulai terlihat
di ufuk timur. Dari kejauhan, 500 meter menjelang SPBU BSD-German Center
terlihat gemerlap lampu yang berasal dari motor Tiger yang berjejer rapi
pertanda siap diberangkatkan. Alhamdulillah, pagi itu pukul 05.20 klotur
pertama berangkat. Ini pertanda positif dimana ketepatan waktu berkumpul dan
berangkat hanya berselang 20 menit. Ada yang kelihatan unik pagi itu, siapa
lagi, tau dong bang Ali. Meskipun usianya memasuki kepala '4' namun *style*nya
yang selalu *dandy* dan selalu riang gembira dapat dipastikan bila
disejajarkan dengan Lutson, pasti orang mengira mereka sebaya. "…selalu
rileks dan santai bro, itu rahasianya gw awet muda" akunya kepada penulis.



Kami sangat yakin, ketepatan waktu di Tikum didorong oleh rasa dahaga
Touring yang sudah direncanakan sejak 1,5 bulan yang lalu. Sang fotografer,
bro Giman, yang sudah dilengkapi dengan kamera DSLR terkini mantap melakukan
aksi kilatan flash kesetiap penjuru dilokasi Tikum. Satu per satu klotur
diberangkatkan dan semua berjalan lancar tak ada kendala. Klotur terakhir
yang berangkat dipagi itu adalah klotur 4 (Ivan RC, Vicki & Yun SW) dan
Klotur KR4 dengan 3 mobil, Babeh, bro Ali dan bro Tri Agung. Total motor
yang berangkat sebanyak 29 motor dengan 9 boncenger dan untuk memudahkan
komunikasi setiap klotur, petugas telah dilengkapi dengan radio komunikasi
HT dengan frekuensi 150100.



Suasana kota BSD cukup lengang hingga Ciseeng, kecepatan diatur konstan
antara 40-60kpj cukup santai memang karena kendaraan mulai ramai anak
sekolah. Lepas Ciseeng hingga Warung Jambu Bogor, speed terkadang di angka
80kpj. Kami sangat nyaman dengan RC bro Ivan yang bisa mengatur irama speed
dan bermanuver dengan aman. Mendekati Cipaku lalin sangat padat, tapi tak
berlangsung lama. Pilihan berangkat subuh memang tepat. Jalur Batutulis
hingga durian Warso sangat nyaman, meskipun sempit. Dikejauhan terlihat
jaket 'susu bendera'. "lhoo ini klotur siapa?" semakin dekat ternyata bang
Yit yang berinisiatif jalan sendiri. Bang Yit pun bergabung di klotur 4.
Kemacetan panjang terlihat di pasar menjelang Cimelati. Tanpa halangan, kami
sampai di *rest point I*  SPBU Parung Kuda tepat jam 08.30. Cukup butuh
waktu 2 jam dari lokasi Tikum. Ternyata dilokasi RP I sudah banyak
berkerumun Tiger dari Klotur II.



Ada satu sosok yang sangat familiar tergolek lemas diruang sebelah
minimarket POM Bensin. Entah apa yang dirasakannya. Tapi kelihatan jelas
sangat lelah. Bolak balik ke toliet hanya sekedar membasuh muka kerap
dilakukan. Oohh om Robby 'kencana' Tan ternyata. Pemilik kerajaan bisnis
Kencana Motor Tangerang.



"..oii om, kaki gw kram nih, semutan" teriaknya. "ya jelas aja oomm..itu
ngapa protektor lutut loe pake terus kaga dilepas dari tadi, pan kita jalan
masih lama. Aliran darah loe tersendat makanya semutan" sahut bang Nizar.



Tak lama berselang, Klotur II siap berangkat. "bang Ronie barusan SMS, die
nyusul dari rumahnya jam 06.30. gimana, tinggal ora?" bang Pey berujar.
"yang sabar ya, nungguin Ronie.." tambahnya lagi. Gubraakkk...postingan
terakhir di milis, malah dia batal ikut. Usut punya usut, ternyata takut
kesiangan makanya jalan sendiri. Memang rejeki, waktu nunggu tak lama cukup
15 menit simply blue nongol dari dalam SPBU.



Jam 09.45 kami berempat beranjak meninggalkan RP I dengan tujuan Vila bang
Yit di Cikidang. Beberapa handicap berupa tikungan awal Cikidang dengan
mudah terlewati. Klotur KR4 sudah standby di Vila bang Yit, hanya sekedar
melepas lelah setelah melewati 110KM dari Tikum di BSD. Sayang, panen durian
di kebun belakang Vila masih lama, 3 bulan lagi.



Tepat jam 10.15 kami semua meninggalkan Vila menuju RestPoint II RM Saridona
Plabuhan Ratu. Cuaca cerah pagi itu menambah adrenalin untuk melahap
tikungan Cikidang yang terkenal ekstrem. Berbagai bentuk tikungan bisa
dijumpai disini dan sangat menantang. Speed diatur tak lebih 70kpj. Masih
bisa menikmati pemandangan sekitar berupa perbukitan Sawit dan Karet.
Jalanan mulus hanya sebatas jembatan Citarik. Selebihnya jalanan berlubang
dengan kedalaman 5-15cm berdiameter 30-100cm.



Hawa panas khas udara laut sangat terasa ketika masuk kota Plabuhan Ratu di
jam 11.30. Jalan perlahan akhirnya kami merapat di RM Saridona yang letaknya
persis dipinggir pantai. Angin laut siang terik itu sangatlah kencang
menambah rasa lapar dan dahaga. Berbagai hidangan dimeja pun sukses
berdesakan masuk ke perut. Cukup lama kami berada disini. Mulai makan,
rebahan, sholat, foto bareng dengan bentangan spanduk "TURNOS" oohh indahnya
kebersamaan.



Waktu kian beranjak, jam 13.15 seluruh klotur dikumpulkan dan dibriefing
oleh bro Pey. Rombongan dibagi menjadi 2 klotur. Masing² klotur berjumlah 15
motor. Panasnya siang itu tak menyurutkan langkah kami menuju Sawarna. Tak
lama berjalan, ada satu spot tepat diatas teluk Plabuhan Ratu yang memang
menjadi langganan untuk berfoto. Demi mengambil gambar yang bagus semua
rombongan ambil posisi untuk difoto layaknya foto penganten. Cukup 15 menit
disitu dan perjalanan dilanjutkan kembali. Kombinasi jalan berlubang dan
mulus menjadi pas. Ketika jalan mulus, speed bisa dipanteng 80kpj menuju
bayah. Tak ada penunjuk arah yang jelas ketika kami memasuki arah Sawarna
dari Cimanuk. Hutan jati nan rimbun sepanjang 3km. Ketika melintas diatas
bukit hutan jati ini, banyak sekali monyet (Macaca fascicularis)
berkeliaran. Pemandangan sangat indah dari atas bukit yang menjorok ke bibir
pantai Ciantir Sawarna. Dari atas bukit menuju desa Sawarna kami melewati
turunan ekstrim 90 derajat. Benar² pemandangan yang eksotik.



Nah selepas turunan ekstrim, tiba saatnya kami harus melintasi jembatan
goyang Sawarna. Satu²nya akses menuju Sawarna. Adrenalin kembali teruji.
Satu persatu motor dipersilahkan melintas oleh salah seorang crew Penginapan
Widi tempat kami menginap. Orangnya sangat ramah dan berkumis. Berbagai
macam tampang ekspresi dari rider ada disitu dan kebanyakan diselimuti rasa
khawatir ketika jembatan itu berayun melintas. Sungguh pengalaman tak akan
terlupakan. "belum tentu gw mau kesini taon depan.." celoteh bro Robby (yee
GeER deh kamyu, sapa yg mo ngajakin coba?)



Pemilik penginapan Guest House WIDI pak Ade & Ibu sangat ramah. Kami
disambut hangat sekali. Welcome drink kelapa muda dan kopi sachetan tumpah
ruah. Menurut sejarahnya, Desa Sawarna merupakan sentra perkebunan kelapa
pada zaman kolonial.



Eksotik, rancak dan lengkap. Begitu kira² kesannya ketika berkunjung kesini.
Lengkap karena wisatawan mancanegara hadir disini. Terutama yang wanitanya.
Selalu cuek dengan bikininya. Menghabiskan waktu sore, semua rombongan
berbaur di pantai berfoto ria hingga sunset tiba.



Selepas maghrib, santap malam disediakan dimeja makan. Memang rasa lapar
stadium 4 tak bisa kompromi. Dua porsi makan malam sukses mendarat di
lambung kanan. Perut kenyang, mata semriwing menjadi kombinasi pas malam
itu. Acara pun berlanjut. Evaluasi grouping perjalanan pun dilakukan.
Berbagai arahan dan masukan menjadi seru. Semua rombongan antusias
mendengarkan arahan dari kang Bihom yang menjadi moderator. Selesai
evaluasi, acara berlanjut di tepi pantai. Waktu ketika itu jam 20.30. dengan
penerangan lampu petromaks 2pcs dan senter, games pun dimulai.



Acara ini sendiri merupakan inisiatif dari teman-teman yang akan mendapat
NRA. "biar selalu terkesan om, have fun & tanpa paksaan" ujar pak Wartono.
Teng! 4 bandul bola berayun yang dioles dengan minyak goreng. 8 orang
merangkak dibawah bandul seraya ditutup matanya dan merambat diatas pasir
mencari koin yang sudah ditulis nomor NRA. Taburan tepung terigu menjadi
pelengkap. Luapan kegirangan tiap orang yang mendapat koin memecahkan
keheningan malam. Tak lama berselang, acara selesai dan rombongan beranjak
meninggalkan pantai. Gelap ditambah angin kencang menambah dingin dibadan.



Kembali ke penginapan, dihalaman belakang penginapan sudah disiapkan api
unggun & panggangan ikan. Yihhaaaa…ini lah acara puncak dari Touring
Nostalgia Tangerang, pembagian nomor NRA ! satu per satu nomor dibagikan
diselingin dengan wejangan dari Stidat dan Korwil Tangerang. Acara
berlanjut. Jagung bakar, ayam kampung bakar hingga ikan tumplek blek malam
itu dan ini semua adalah donasi dari teman² yang barusan mendapatkan NRA.
(thanks ya bro!)



Sebelum acara berakhir, mang Dadi melaporkan posisi masih diparung kuda jam
21.00. Sayang mang, dirimu tak bisa menghadiri seremoni ini. Sambil menunggu
Klotur V datang, jagung dan ayam bakar menemani kami. Klotur V akan dijemput
oleh anak pak Ade di salah satu desa 12KM sebelum masuk Sawarna. Ngga
kebayang gimana ceritanya ketika malam melintas disitu. Jam 23.45 rombongan
Klotur V pun datang. Mang Dadi, Pejabat, Leo, Yongky, Jaka, Unang+boncenger
tiba. Ada accident kecil menimpa bro Unang ketika berada dijalan. "Cuma
ngilu daerah paha bro.." semangat bro Unang. Malam kian bergeser dini hari,
mata tak bisa terpejam. Suara cekikikan dari Bihom tak bisa dihentikan
hingga subuh. Heran, itu matanya ada apa ya?



*
*

*Hari kedua, 3 April 2011*

*
*

Rombongan yang pertama meninggalkan Sawarna, Ronie, Bihom, RDA dan Lutson
pada jam 05.00. sepi sesaat. Jam 06.00 rombongan babeh dan mang Dadi
merangsek nyebur ke pantai. Jam 08.00 setelah selesai mandi dan sarapan,
semua rombongan menuju pantai Tanjung Layar yang berjarak 700 meter dari
penginapan. Dinamakan demikian karena di sana terdapat dua batu besar yang
mirip layar kapal yang lokasi pantainya menjorok ke laut yang dikelilingi
oleh gugus karang. Jalur menuju kesini semi offroad, melewati pematang sawah
dan lumpur hitam. Tanpa basa-basi ada 6 orang yang nekad menyebarangi pantai
hingga ke batu besar. Mirip dengan manusia perahu yang terdampar dilaut
malaka. Puas rasanya di Tanjung Layar dan ditutup foto prewed bro Robert,
semua rombongan kembali ke penginapan untuk bersiap kembali ke Tangerang.



Tepat jam 10.00 rombongan pun berangsur meninggalkan desa Sawarna. Kali ini
klotur dijadikan satu dan mengambil jalur yang berbeda dengan kedantangan
kemarin. Menurut warga setempat, waktu dan jarak lebih dekat dari kemarin.
Dan ternyata benar. Benar² tanjakan ekstrim ditemui. Jalanan keriting 70%
sisanya mulus. Turun naik perbukitan mendominasi rute ini tapi seru.
Menghemat 15KM dibanding jalur sebelumnya. Tak ada handicap yang sulit
rombongan kembali merapat ke RM Saridona jam 11.30. hujan deras sempat turun
namun tak lama. Selesai Dzuhur klotur kembali disusun menjadi 3. Klotur 1 &
2 telah berangkat. Tinggal 1 klotur lagi. Kembali bro Ivan menjadi RC dan
akan sedikit bermain 'speed'. Karakter Ivan yang lincah, gue khawatir bro
Kacank bakal kewalahan apalagi rada mengantuk katanya. Ambil inisiatif, gw
minta Klotur tadi dipecah 2, speed dan santai. Pejabat, Paryat, Yun dan Ivan
di speed.



Klotur nyantai dengan Rcnya gue sendiri mulai jalan jam 13.30 setelah
mengisi BBM di Plabuhdan Ratu. Isinya Riko, Kacank, pak Tile dan pak Dokter
SW. Selepas Pelabuhan Ratu, jalanan masih basah diguyur hujan. Pelan tapi
pasti, yang tadinya speed basah < 40kpj sedikit di'bejek' ketika jalanan
kering. Top speed di Cikidang sempat menyentuh di 80kpj trek lurus. Memang
sangat asyik jalur Cikidang dilahap dengan sedikit 'speed'. Tak sempat
istirahat di POM Bensin Parungkuda, ternyata Klotur 1 & Speed ada disitu.
(maaf yak ga keliatan) Jalur Sukabumi lancar jaya terlewati hingga pasar
yang sangat crowded itu muncul. Untung pakai motor, biar macet tetap ada
celah. Target istrahatnya sambil Ashar di daerah dekat kebon Warso. Sampai
disitu kami jam 15.30. selesai sholat kami ngaso dipelataran masjid sambil
membayangkan jika klotur speed sudah berada di Parung jauh didepan kita. 30
menit kemudian, wwuuuzzz…rombongan Klotur 1 mang Dadi melintas. Tak lama, 10
menit wuuzzzz Yun dan Pejabat melintas. Sontak pak Tile
ngakak.."wkwkwkwkwkwk..opo meneh mas, sepit koq ketinggalan sama aku.."



Jam 16.30 kami pun melanjutkan perjalanan menuju Cipaku, Bogor. Memasuki
Batutulis, kami sedikit kesasar mencari jalur keluar karena lalu lintasnya
sangat padat. Sempat kaget, ngliat group bbm. "koq Yun ada di Warung Jambu"
dan ternyata semua rombongan tadi yang didepan terpecah di Bogor.



Yun mengalami trouble. Gir as roda belakang semuanya patah. "makenye yun,
liwat jembatan nyantai aja..xixixixixixie" om Robby dengan sigapnya
mendorong tiger Yun hingga bengkel las terdekat. Robby memang berjiwa
penolong. Dia sibuk mencari bengkel untuk dapetin si gir as yang patah tadi.
Dan memang hoki, barang yang dicari ada. Yun membongkar sendiri karet gir.
Klotur Pey sudah menunggu di tukang las tadi. Pasang roda, bayar si abang
bengkel selesai. Rombongan kembali berangkat jam 19.30. melintasi jalan raya
Parung. Berpisah dengan rombongan dipertigaan Ciseeng, gue ambil jalur
Ciputat terus lanjut ke Senayan dan kembali ke Ciledug jam 21.30.



Sungguh suasana Touring yang sangat menyenangkan dan berkesan karena diikuti
80% member HTML Tangerang. Bravo HTML Tangerang.



Terimakasih kami haturkan kepada :

- Allah SWT atas izin dan ridhonya kita diberikan keselamatan selama
perjalanan.

- Seluruh member HTML Tangerang, atas dukungan dan doanya

- Korwil Tangerang, bang Nizar, yang memberikan amanah menjadi PIC

- Tim advance (tim survey) bro Ivan & Pey

- Tim Fotografer, bro Giman & Ronie Thomas

- Tim Support, bro Patrick (design) & Lutson (produksi Spanduk & Stiker)

- Tim Evaluasi, bro Bihom, babeh, Ronie, Ali, Nizar, RDA, Pey

- Para boncenger (istri) yang setia menemani di perjalanan



Total Jarak Tempuh PP : 410KM

Konsumsi BBM : 15 Liter premium



Demikian laporan perjalanan yang disampaikan, mohon maaf apabila masih
terdapat kekurangan disana sini.



Selesai sudah rangkain tugas kami sebagai PIC Touring Napak Tilas 2011.



Sampai berjumpa pada Touring berikutnya !



Salam Touring,



*Vicki Nasution*

*Sang General PIC**
*


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

-------------------------------------------------------
HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
-------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links





[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
-------------------------------------------------------
HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
-------------------------------------------------------
.

__,_._,___