Wednesday, July 21, 2010

Re: [yamaha_scorpio] [Share] MENDIDIK ITU MEMAJUKAN

 

Betul tapi di butuhkan beaya utk memdapatkannya. Jadi ilmu itu mahal


Ki_Bayu


Dikirim dan diproses menggunakan kekuatan magis pusaka NogoSosro


From: "Benny Nugroho" <bennythegreat13@yahoo.com>
Sender: yamaha_scorpio@yahoogroups.com
Date: Wed, 21 Jul 2010 02:29:54 +0000
To: MiLYS<yamaha_scorpio@yahoogroups.com>
ReplyTo: yamaha_scorpio@yahoogroups.com
Subject: Re: [yamaha_scorpio] [Share] MENDIDIK ITU MEMAJUKAN

 

Di Indonesia sendiri gimana ya..?

Hm...ayo deh kita saling berbagi ilmu. Karena ilmu itu bukan komoditas yg harus dibeli.


Regards,
bennythegreat.wordpress.com

Sent from my Ironberry®
Powered by The Allspark Cube


From: sigeulis@gmail.com
Sender: yamaha_scorpio@yahoogroups.com
Date: Wed, 21 Jul 2010 02:04:24 +0000
To: <yamaha_scorpio@yahoogroups.com>
ReplyTo: yamaha_scorpio@yahoogroups.com
Subject: Re: [yamaha_scorpio] [Share] MENDIDIK ITU MEMAJUKAN

 


Nice sharing bro


From: "Fanny Sombah" <sombah.fanny@gmail.com>
Sender: yamaha_scorpio@yahoogroups.com
Date: Wed, 21 Jul 2010 00:38:09 +0000
To: <yamaha_scorpio@yahoogroups.com>
ReplyTo: yamaha_scorpio@yahoogroups.com
Subject: [yamaha_scorpio] [Share] MENDIDIK ITU MEMAJUKAN

 

Share Nice info dr Maillist ISP (IndoSingle Parent)

 Teringat untaian semangat dari Pak Rhenald Kasali saat di Kick Andy

edisi Jumat 16 Juli 2010, saat mengatakan belajar di Amerika itu jauh

lebih mudah drpd di Indonesia.

Dan ternyata tulisan berikut ini versi lengkapnya dari pernyataan Pak

Prof Rhenald, saat berkaca dari pengalaman anaknya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, para pendidik peradaban. Untuk

teman, saudara, lingkungan maupun anak2 kita semua.

LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah

tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. *

Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya

itu telah

diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,bagus sekali. Padahal

dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan

kepada saya dan

saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu

buruk, logikanya sangat sederhana. *

Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan

diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai?

Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah

diberi nilai

tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru

yang menerima saya hanya bertanya singkat. "Maaf Bapak dari mana?"

"Dari Indonesia," jawab saya. Dia pun tersenyum.*

*Budaya Menghukum *

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya.

Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

"Saya mengerti," jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap

simpatik itu. "Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang

anakanaknya dididik di sini,"lanjutnya. "Di negeri Anda, guru sangat sulit

memberi nilai.Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan

untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! " Dia pun melanjutkan

argumentasinya.

"Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbedabeda. Namun untuk

anak sebesar

itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat

menjamin, ini adalah karya yang hebat," ujarnya menunjuk karangan berbahasa

Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran

berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang

nilai "A", dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia,

saya harus

menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji

yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan

mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap.

Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan

penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan

begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafikgrafik yang saya buat

dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan

penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering

saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut "menelan"

mahasiswanya yang duduk di bangku ujian. *

Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan,

penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap

seakan-akan

kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang

luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat

saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan

discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan

pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata

belakangan

saya temukan juga menguji dengan cara menekan.

Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana

guru-guru di

Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di

sana mampu

menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel.

Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan

karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak. Kembali ke

pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. "Janganlah kita

mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di

depan," ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk

verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya

tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk

bekerja lebih keras, seperti berikut. "Sarah telah memulainya dengan berat, dia

mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang

berarti." Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup

keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi

penilaian yang tidak objektif. Dia pernah protes saat menerima nilai E yang

berarti excellent (sempurna),tetapi saya mengatakan "gurunya salah". Kini saya

melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

*Melahirkan Kehebatan *

Bisakah kita mencetak orang orang hebat dengan cara menciptakan

hambatan dan rasa

takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta

ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan

penghapus

yang dilontarkan dengan keras oleh guru,sundutan rokok, dan seterusnya. Kita

dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...;

dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di

sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih

disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan

mengendurkan

semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia

tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya,dapat

tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat

dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia

dapat tumbuh,

sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang

pintar dan

ada orang yang kurang pintar atau bodoh.*

Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman

atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau

memberi ancaman yang menakut-nakuti. (*) *

*RHENALD KASALI *

*Ketua Program MM UI*

*

http://www.seputar- indonesia. com/edisicetak/ content/view/ 338297/*


Sent from my bang ODIN® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
°˚˚ºo(•̃͡-̮•̃͡) hέhέhέ (•̃͡-̮•̃͡)oº˚˚°

__._,_.___
Recent Activity:
1.. 2.. 3.. 4.. 5..!
Happy 6th Anniversary MiLYS!

===================================================
Biasakanlah hapus pesan-pesan yang tidak perlu
SAVE the limited BANDWITH PLEASE..!
===================================================

- Sampaikan kritik & saran ke milys@googlegroups.com
- Untuk ber-OOT silahkan join milist Gelys kami. Ajukan permintaan
pada saat Kopdar kepada pengurus MiLYS. Syarat & ketentuan berlaku.

======================================================================
.:::Ride Safely & Respect Others:::.
Safety Riding: All day long main lamps ON & wear only SNI helmets
======================================================================

MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___