Sunday, July 11, 2010

Re: [karisma_honda] info safety: kemana kesadaran kita?

 

Yahh begitulah kedisiplinan org2 kita.......banyak sekali aspek untuk
mengharapkan mereka berubah. Sekarang ini yg perlu dilakukan hanya
1......gimana kita lebih waspada mengantisipasi segala kondisi selama
di jalan raya......

On 7/10/10, edo rusia <edorusia@yahoo.com> wrote:
> dear om momod, numpang benwith yah, smoga berkenan. trims
>
>
>
>
>
> sumber; http://edorusyanto.wordpress.com
>
> twitter: @edorusia
>
>
>
>
>
> artikel lain
>
>
>
>
>
> jika foto/ilustrasi tak terlihat silakan klik Kemana  Kesadaran Kita?
>
>
>
>
>
>
>
> KECELAKAAN
> lalu lintas jalan ditaksir bakal menempati posisi ketiga terbesar sebagai
> penyebab kematian manusia pada 2020. Bahkan, terhadap anak-anak dan remaja,
> kecelakaan lalu lintas jalan bakal menjadi perenggut jiwa nomor wahid pada
> 2015.
> Jauh di atas HIV/AIDS, malaria, dan TBC.
>
>
> Prediksi
> Perserikatan Bangsa Bangsa di atas bakal terwujud dengan gamblang jika
> penduduk
> bumi kehabisan kepedulian untuk melenyapkan kecelakaan lalu lintas jalan.
> Termasuk
> di Indonesia yang angka kecelakaannya rata-rata per hari merenggut 36 jiwa
> tewas sia-sia sepanjang 18 tahun terakhir. Benarkah perilaku hidup aman,
> nyaman, dan selamat sudah terkikis dari nurani dan kesadaran kita?
>
>
> Sabtu
> siang, 10 Juli 2010, ketika bersepeda motor dari Cibubur, Jakarta menuju
> Cibinong, Bogor, Jawa Barat, saya berulangkali berpapasan dengan angkutan
> umum
> seperti minibus dan angkutan kota yang berzig-zag ria. Di Jl Raya Bogor yang
> menghubungkan Jakarta-Bogor, angkutan umum zig-zag melaju dengan kecepatan
> tinggi, melibas garis putih menyambung yang semestinya sebagai pemisah untuk
> lalu lintas dari dua arah. Angkutan umum minibus yang sesak dengan penumpang
> meminta prioritas dari pengguna jalan dari arah berlawanan. Pengguna jalan
> seperti saya yang menggunakan sepeda motor, segera terbirit-birit menghindar
> daripada mati konyol.
>
>
> Entah
> yang ada di benak pengemudi angkutan umum tersebut. Padahal, di pundaknya
> bersandar nasib puluhan penumpang, bahkan bisa jadi puluhan nyawa pengguna
> jalan yang lain. Kesadaran akan keselamatan sesama pengguna jalan seperti
> tergadaikan oleh
> kepentingan materialisme sesaat. Boleh jadi, ketergesaan sang sopir karena
> saling berebut calon penumpang, atau untuk mengejar waktu untuk tiba lebih
> dulu
> di terminal tujuan, untuk selanjutnya mencari penumpang untuk tujuan
> kebalikannya. Semakin banyak penumpang yang diangkut, semakin banyak rupiah
> yang terkumpul. Namun, kenapa keselamatan terabaikan?
>
>
> Perilaku serupa juga mencuat dari para
> pengendara sepeda motor yang saya temui dalam perjalanan menuju perhelatan
> hari
> jadi Yamaha Vixion Club (YVC) Bogor di kawasan Cibinong, Bogor. Para
> pengendara
> sepeda motor meliuk-liuk, saling serobot, berlomba dengan kecepatan tinggi.
> Tak
> jarang melibas garis putih menyambung. Karut marut lalu lintas jalan bak tak
> ada henti.
>
>
> Sehingga tak aneh, kecelakaan lalu lintas jalan
> masih dianggap sambil lalu. Masih
> kurang gereget untuk menganggap kecelakaan sebagai musuh bersama bangsa.
> Padahal, dalam rentang 18 tahun terakhir, tak kurang dari 218 ribu jiwa mati
> sia-sia di jalan raya. Belum lagi ratusan ribu jiwa yang mengalami cacat
> seumur
> hidup atau luka-luka ringan. Bandingkan dengan mesin pembunuh lainnya,
> termasuk
> bencana alam, tak ada yang menandingi. Tentu saja jangan dibandingkan dengan
> penyakit
> jantung dan penyakit TBC.
>
>
> Persoalan
> kecelakaan jalan, khususnya yang menimpa pengendara sepeda motor, terkait
> erat
> dengan kebiasaan hidup aman dan selamat. Maklum, data Kepolisian RI
> menyebutkan, faktor utama pemicu kecelakaan adalah perilaku para pengendara.
> Bicara
> soal perilaku kita bakal menjumpai minimnya kesadaran untuk hidup aman dan
> selamat. Misalnya saja, tak jarang kita menjumpai pengendara motor pria yang
> mengangkut penumpang lebih dari dua orang. Di satu motor terdapat,
> pengendara,
> penumpang wanita dewasa, dan dua penumpang anak-anak atau balita. Ironisnya,
> para penumpang tak dilengkapi perlindungan helm.
>
>
>
>
>
>
>
>
> Membangun Kesadaran
>
>
>
>
>
> Ada hal menarik saat saya berinteraksi dengan puluhan
> bikers anggota YVC Bogor maupun bikers undangan yang hadir dalam syukuran
> tahun
> kedua klub pengguna sepeda motor Yamaha Vixion tersebut. Seorang bikers
> menanyakan soal ketidakadilan penindakan pemakaian atribut sirene dan strobo
> antara bikers A dengan bikers B.
>
>
> Di
> sini perenungan saya masuk ke ranah pentingnya para aparat penegak hukum
> bertindak tegas, adil, dan konsisten. Tanpa ketiga unsur tersebut, rasanya
> bakal
> memperburuk kondisi lalu lintas jalan kita.
>
>
> Dalam kondisi masyarakat yang kesadarannya belum
> pulih mengenai keselamatan berlalu lintas jalan, peran para penegak hukum
> tergolong vital. Tak perlu over acting,
> cukup menjalankan sesuai amanat undang undang, bakal banyak membantu upaya
> membangun kesadaran masyarakat. Sikap terlalu menyalahkan masyarakat
> pengguna
> jalan, menyiratkan ketidakmampuan aparat dan pemerintah mengedukasi
> masyarakat
> pengguna jalan.
>
>
> Karena itu, langkah awal memasuki penindakan
> adalah mengedukasi masyarakat secara massif dan berkesinambungan. Pemerintah
> melalui organnya, termasuk badan usaha milik negara (BUMN) dan para penegak
> hukum, sudah semestinya bahu membahu mendidik para pengguna jalan secara
> kontinyu. Secara pararel, penegakkan hukum dirintis dengan memberi tauladan
> kepada masyarakat.
>
>
> Keharmonisan lalu lintas jalan menjadi simbol
> keteraturan sosial masyarakat. Simbol denyut kehidupan masyarakat secara
> sosial
> ekonomi. Ada mobilitas yang mendorong roda ekonomi. Ada mobilitas yang
> memuluskan proses pencerdasan generasi bangsa.
>
>
> Tanpa lalu lintas jalan yang aman, nyaman, dan
> selamat, mustahil lahir struktur ekonomi masyarakat yang kuat. Sudah banyak
> literatur yang menuangkan hasil penelitian tentang tingginya biaya ekonomi
> dan
> sosial akibat kesemrawutan lalu lintas jalan. Termasuk kian menganganya
> lapisan
> ozon di angkasa sana, serta kian bolongnya rongga perut bumi akibat bahan
> bakar
> minyak (BBM) dari fosil yang terus disedot untuk memanjakan kendaraan
> berbasis
> motor.
>
>
> Sekecil apapun kesadaran kita terkait pentingnya
> keselamatan jalan, amat membantu menuju masyarakat yang sejahtera. Kesadaran
> kecil
> namun berdampak besar perlu terus digelorakan, misal saja, berhenti di
> belakang
> garis putih atau menyalakan lampu isyarat saat akan berbelok atau berputar
> arah. Kalau tidak dari sekarang, mau kapan lagi? (edo rusyanto)
>
>
>
>
>
> artikel lain
>
>

__._,_.___
Recent Activity:
- KOPDAR RUTIN KHCC 1x 1 bulan, minggu pertama hari Jum'at, Pelataran Patung Panahan Senayan, Jam 18.30 - 21.30
==========================================================================
- Info, masukan, saran maupun kritik untuk KHCC, silahkan kirim email ke : pengurus@khcc.or.id
===========================================================================
Related Link:       http://www.khcc.or.id
.

__,_._,___