Wednesday, January 6, 2010

Re: [honda-tiger] Re: Pengendara Roda Dua adalah Teroris

 

:)
Sent from public telephone

-----Original Message-----
From: Agus Sektiawan <sektiawan@istw.co.id>
Date: Wed, 6 Jan 2010 15:28:47
To: honda-tiger@yahoogroups.com<honda-tiger@yahoogroups.com>
Subject: [honda-tiger] Re: Pengendara Roda Dua adalah Teroris

Setiap hari saya naik motor untuk PP kantor rumah, pikiran yang pertama muncul ketika naik kendaraan di Jakarta adalah ; orang Jakarta " gila " semua dalam berkendara, tetapi sekarang saya juga akhirnya menjadi " gila ". Mungkinkah perilaku kita terbentuk karena keadaan ? Selama saya dari SD sampai Universitas tinggal di kampung & selama tersebut saya ada perasaan takut sekali melanggar lampu merah, tapi sekarang .... God I'm a terorist. Terimakasih bro uneg - unegnya, semoga bisa membantu mengingatkan Rider yang lain...

Macan Buaran 059


*Pengendara Roda Dua adalah Teroris*

*(Most) Motorcyclists (in Jakarta) are Terrorists* . Nada kasar yang saya
umpat sepanjang jalan pulang dari kantor kemarin sore (5/1/2010). Lalu
lintas Jakarta kini makin disesaki oleh pengendara roda dua yang tidak
-*atau
belum*- mengenal etika berkendara dan sudah kehilangan sopan santun.

Jadi ingat dengan sebutan teroris dari seorang pria asing bernama Alvaro
Neil, warga Spanyol yang memiliki proyek pribadi MILES OF SMILE AROUND THE
WORLD (MOSAW). Dia menyebut : "Tetapi, ia malah takut terhadap perilaku
pengendara sepeda motor ataupun mobil yang ugal-ugalan di jalanan Ibu
Kota.
"Mereka semua teroris," ucapnya."

Saya seperti dibuat kalang kabut dengan sikap tidak profesional para
pengendara R2. Bahkan sepersekian detik pun saya menjadi bagian dari aksi
terorisme jalanan.

Teroris menurut kamus Oxford adalah "* *noun a person who uses violence
and
intimidation in the pursuit of political aims*". Ada target politis
disana.
Meski mungkin tidak bisa 'plek' di banderol dengan kata teroris, tapi
perilaku pengendara R2 dalam menebar ancaman/teror jelas-jelas menjadi
gangguan tingkat tinggi yang harus di siasati.

Untuk melakukan tes pada mental anda berkendara, luangkan saja waktu
satu-dua jam berkelana di tengah kota Jakarta. Himpitan antar kendaraan
memaksa orang paling sabar sekalipun berkali-kali menarik nafas. Sialnya,
udara yang terhisap tak lagi baik, isinya hanya kotoran dari asap-asap
kendaraan yang entah menyimpan racun macam apa.

Tidak mau cek spion. Tidak mau melihat kanan dan kiri ketika bermanuver.
Pengabaian rambu-rambu. Perilaku-perilaku tadi seolah sukses menghapus
derajat pendidikan mereka sendiri. Terlalu banyak kata 'nyaris' yang saya
alami pergi dari rumah dan pulang dari kantor. Menjaga jarak antar
kendaraan
pun sedemikian sulit sehingga terpaksa saya harus berpuluh bahkan beratus
kali mengalah demi keselamatan nyawa saya sendiri.

Adalah bohong ketika ada pendapat dari salah seorang pengendara bahwa dia
selalu ingat dengan yang di rumah saat hendak berangkat dan berkendara ke
kantor. Lepas dari gang yang ada adalah niatan bagaimana agar cepat sampai
tujuan tanpa sempat lagi memikirkan keselamatan. Ruang sekecil apapun kalo
bisa dibabat habis tanpa perlu memikirkan efek apa yang dapat muncul dari
pengguna jalan lain. Pengendara roda dua adalah teroris. Bagi pengendara
lainnya. Bagi pengemudi mobil. Bagi pejalan kaki. Salut buat Polantas yang
'sabar' melihat aksi terorisme setiap hari.

Menjelek-jelekkan roda dua ? Terima sajalah. Karena itu adalah faktanya.



sumber :
http://andryberlianto.wordpress.com/2010/01/06/pengendara-roda-dua-adalah-teroris<http://andryberlianto.wordpress.com/2010/01/06/pengendara-roda-dua-adalah-teroris/>


[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
-------------------------------------------------------
HONDA-TIGER MAILING LIST, Where Brotherhood Has No Limit
-------------------------------------------------------
.

__,_._,___